Untuk melengkapi itu, di ambillah 1orang dari Suku Bajo yang mendarat di Pelabuhann Carik, setelah itu orang tersebut diberikan sepetak tanah oleh masyarakat setempat dan tinggal di samping utara Masjid Kuno. Maka dari itu di namakanlah Dusun Karang Bajo. Dengan sejarah tersebut, di perkuatlah alasan para tokoh adat dan masyarakat adat untuk mempertahankan pemekaran desa ini menjadi Desa Karang Bajo.
Di Desa Karang Bajomasih memegang teguh adat istiadat yang kuat yang dimana nilai-nilai spiritual yang tinggi yang masih di pertahankan sampai sekarang sebagaimana yang telah di wariskan oleh leluhur mereka, dari konsep tersebut terlahirlah sebuah budayayaitu masyarakat adat yang memegang teguh nilai dan tradisi leluhur secara turun temurun.
Desa Karang Bajoterdiri dari 9 dusun, yaitu dusun Karang Bajo, Ancak Timur, Ancak Barat, Lokok Aur, Trantapan, Dasan baro, Golmunjid, Kopang Dan Plabupati. Desa ini ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2016, dengan daya tarik berupa bale adat dan tradisi unik, yang masih dipertahankan sampai sekarang. Meski berjarak lumayan jauh dari pelabuhan Bangsal, kurang lebih 2 jam perjalanan,Desa Karang Bajo cukup dikenal oleh para wisatawan.
Desa ini juga masih melestarikan adat istiadat yang tetap dijalankan hingga sekarang,serta masyarakatnya yang ramah sehingga membuat wisatawan yang berkunjung betah untuk berlama-lama di Desa Karang Bajo. Adapun potensi yang di suguhkan Desa Wisata Karang Bajo, berupa bale adat, tarian tradisional, musik tradisional, pakaian tradisional, tradisi masyarakat setempat yang masih serba tradisional dan pesona alam yang tidak kalah menarik dengan desa wisata yang lainnya.