Selain bale adat, Desa Karang Bajo juga memiliki tarian tradisonal yang sampai sekarang masih sering di tampilkan di antaranya tarian Gegerok Tandak. Tari Gegerok Tandak pada dasarnya berasal dari kata Barung dan Tandak. Barung artinya bareng atau bersama, sedangkan Tandak artinya metandang atau menari, jadi Gegerok Tandak merupakan tarian yang dilakukan secara bersama, Tarian Gegerok Tandak ini diartikan sebagai hiburan dengan perumpamaan binatang, karena sifat manusia yang selalu mengusik atau mengganggu merupakan sifat dari binatang, bukan sifat asli manusia. Perumpamaan binatang ini diambil dari jenis babi identik dengan kata-kata MM, Burung Gagak dengan kata-kata Nyuk-nyuk dan Kera dengan kata UUUU.
Yang pertama kali memainkan Tarian Gegerok adalah orang dari garis keturunan Loloan Kecamatan Bayan,Kabupaten Lombok Utara, dan orang tersebut tidak diketahui nama lengkap dan tahun berapa kejadiannya. Berdasarkan keterangan dari orang yang memiliki garis keturunan tersebut adalah Amaq Nursawi, yang diketahui kakek dari Nitralip, dan diperkirakan hidup sekitar 1,5 abad yang lalu.
Filosofinya Gegerok Tandak yaitu rasa kegotong royongan, berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing. Hal ini dibuktikan dengan barisan yang tidak boleh terputus, selalu berdekatan. Orang yang selalu berdekatan ini, menunjukan kita tidak boleh putus hubungan silaturrahmi antar sesama, sehingga setiap beban yang dirasakan oleh orang lain, kita harus bisa membantu sesuai dengan kemampuan, begitu juga dengan kebahagiaan yang kita rasakan harus bisa dinikamti bersama.